Bagaimana Bimbingan Belajar Siswa di Sistem Pendidikan Homeschooling

Homeschooling sudah ada di Indonesia sejak lama, kira – kira sekitar tahun 1996. Trennya mulai meningkat di awal – awal tahun 2005 hingga berkembang pesat di Indonesia. Saat ini kita sudah bisa melihat banyak institusi pendidikan yang menyediakan program sekolah homeschooling. Meskipun begitu, masih banyak juga yang menerka – nerka bagaimana sebenarnya bimbingan belajar terhadap siswa di sekolah homeschooling dilakukan? 

Apakah orang tua di rumah ikut berperan dalam proses pembelajaran? Jika begitu, berarti orang tua harus cerdas dan menguasai semua bahan pelajaran anak. Kemudian, apakah akan ada fasilitator, bagaimana sistemnya dilakukan? Pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana sih sebenarnya bimbingan belajar terhadap siswa di sekolah homeschooling itu dilakukan? 

Orang Tua dan Anak terlibat dua arah dengan Fasilitator 

Sistem pengajaran formal sudah disusun sedemikian rupa oleh sekolah yang didasarkan pada panduan dan kurikulum nasional. Sehingga, keterlibatan orang tua maupun anak dalam penyusunannya nyaris mendekati 0%. Sedangkan homeschooling harus melibatkan orang tua dan anak. Orang tua mungkin terlibat secara penuh untuk tingkatan tertentu seperti Preschool dan KinderGarten karena usia anak yang masih belum bisa memutuskan. Untuk tingkatan diatasnya, anak bersama orang tua bisa berdiskusi dengan fasilitator untuk menentukan kurikulum dan sistem pembelajaran yang diinginkan. 

Dalam diskusi ini, karir anak kedepan, situasi anak dan orang tua, keadaan ekonomi, sosial, dan sebagainya akan dengan detail dipertimbangkan. Sehingga bimbingan belajar ke depan sudah terprogram berdasarkan diskusi tersebut. Tidak hanya sekedar bimbingan belajar yang sama seperti siswa lain tetapi lebih terkustomisasi. 

Bimbingan Belajar Siswa dilakukan dengan Waktu yang Lebih Fleksibel 

Pendidikan secara homeschooling memungkinkan siswa untuk mengatur dan menentukan jam pelajaran mereka. Hal ini sangat diperlukan terutama untuk siswa yang memiliki kesibukan lain atau profesi sejak dini seperti atlet. Bimbingan belajar yang fleksibel juga bisa ditentukan dari kondisi fisik maupun intelektual anak. Misalnya, seorang siswa sudah melakukan sejumlah tes yang memberitahukan bahwa ia hanya bisa menangkap maksimal pelajaran selama kurang lebih 3 jam. 

Kondisi – kondisi seperti ini membuat bimbingan belajar siswa menjadi lebih efektif. Jika siswa memiliki kesibukan, hobi, atau pembelajaran di luar sekolah homeschooling, mereka bisa memanfaatkan waktu untuk hal tersebut. 

Bimbingan Belajar di Luar Rumah 

Tidak seperti pendidikan formal yang lebih kaku, Homeschooling juga bisa memberikan pembelajaran di luar rumah. Tentunya, dengan waktu yang lebih fleksibel, durasi yang lebih panjang, frekuensi yang lebih banyak, dan spesifik. Sementara sekolah formal, meskipun hal ini bisa dilakukan namun tetap harus mengikuti dan menyesuaikan keinginan 30 anak. Selain itu, program ini tidak bisa sesering yang dilakukan oleh homeschooling. 

Pembelajaran di luar rumah juga disesuaikan dengan kurikulum dan subjek pembelajaran yang diambil. Jadi, lebih efisien, bermanfaat, dan memberikan wawasan yang lebih luas pada anak. 

Sekarang, pengetahuan kita bisa menjadi lebih cerah tentang bagaimana bimbingan belajar siswa di sistem pendidikan homeschooling. Meskipun terkesan hanya belajar di rumah, ternyata bimbingan belajar ini juga bisa memiliki berbagai variasi yang mendukung objektif belajar anak. 

Open chat
Powered by