Salah satu subjek atau mata pelajaran homeschooling yang paling banyak muncul di beberapa jenjang programnya adalah ‘Reading’. ‘Reading’ dalam konteks pelajaran ini tidak sama dengan pemahaman hanya ‘Membaca’ saja. Ada banyak poin – poin penting didalamnya. Pelajar bisa menggunakan metode – metode dalam ‘Reading’ untuk dapat menggali lebih dalam perihal informasi yang terdapat pada buku, surat kabar, surel online, dan lain sebagainya.

Murid belajar apa saja dari ‘Reading’?

Beberapa hal yang dipelajari dalam ‘Reading’ adalah mengambil intisari dari buku atau materi yang sedang dibaca, kemudian mengambil kalimat utama yang menjadi pokok pikiran masing – masing paragraf yang dibaca, hingga mengetahui apakah bahan bacaan adalah materi yang relevan dengan subjek yang sedang dicari. Misalnya jika kita sedang mencari informasi mengenai cara membaca peta. Kemudian kita tidak mungkin membaca semua hal tentang peta tetapi hanya bagian yang mengarah pada jawaban dari pertanyaan yang kita miliki. Membaca cepat lalu menemukan pokok pikiran adalah salah satu metode yang dipelajari dalam ‘Reading’ yang membuat kita paham bahwa ‘Reading’ bukan sekedar membaca buta tetapi juga harus menyesuaikan dengan objektif kita.

‘Reading’ menjadi salah satu pondasi dari setiap mata pelajaran sehingga sudah mulai diperkenalkan sejak program tingkat awal di Homeschooling.

‘Reading’ bukan hanya Belajar Membaca

Murid dan orang tua harus memahami bahwa ‘Reading’ tidak hanya sekedar membaca tetapi bagaimana cara menyerap informasi dengan baik dan benar secara efektif dan efisien. Fasilitator dan guru sudah mulai memperkenalkan ‘Reading’ sejak tahap belajar Pre-School. Pada tahap ini, seorang fasilitator akan mengajarkan bagaimana cara membaca yang baik,  menyelipkan tips-tips penting dalam berbahasa, dan cara mengambil konteks bacaan.

Poin penting ‘’reading’’ akan lebih ditekankan pada tingkat selanjutnya hingga Primary School. Sehingga, ketika siswa sudah berada di tingkat yang lebih tinggi, mereka akan memahami bahwa apa yang mereka baca bukan hanya sekedar lewat saja namun memerlukan penentuan inti bacaan untuk mempermudah pemahaman dan tidak melewatkan informasi utama.

Fasilitator mengemas Pelajaran ‘Reading’ dengan Cara yang Fun dan Kreatif

Pada jenjang pendidikan awal, fasilitator membawa misi penting dalam memperkenalkan ‘Reading’ kepada para siswa sekolah homeschooling. Mereka harus menumbuhkan cinta dan minat membaca siswa dengan cara yang menarik sebab banyak siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi terutama saat membaca. Oleh karena itu, mereka jadi malas belajar karena perasaan takut dan enggan sudah muncul terlebih dahulu ketika melihat buku dan sumber – sumber informasi lainnya.

Salah satu keunggulan sekolah homeschooling adalah kedekatan siswa terhadap lingkungan pembelajaran sehinga fokus studi menjadi lebih terarah. Di sekolah formal, seorang guru tidak bisa fokus pada setiap siswa karena mereka bertanggung jawab setidaknya pada 20 orang. Sulit menumbuhkan kecintaan dan minat baca terutama pada anak – anak dengan keunikan khusus yang membutuhkan perhatian. Misalnya untuk yang sulit berkonsentrasi, dan sebagainya.

Sekolah homeschooling dapat menjadi alternatif solusi dalam menciptakan kecintaan dan fokus siswa pada pembelajaran karena jumlah peserta belajar sangatlah terbatas. Sebagai contoh saja satu anak dalam satu waktu. Mereka bisa menghadirkan berbagai strategi dan cara yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi siswa homeschooling pada saat itu.

Penyesuaian Perkembangan ‘Reading’ pada Siswa Homeschooling

Pada pelajaran ‘Reading’, level perkembangan siswa sangat penting. Mulai dari bagaimana mengenal huruf dengan baik, menggabungkan nya menjadi kata, menyebutkan, memahami dalam bentuk kalimat, serta mengetahui cara membaca dengan baik pada setiap bidang mata pelajaran mereka.

Di jenjang yang lebih tinggi lagi, mereka akan belajar bagaimana mengambil intisari yang benar dari setiap sumber bacaan, merangkainya menjadi informasi, hingga menggunakannya untuk kebutuhan tertentu. Sebagai contoh, saat berada di bangku yang lebih tinggi seperti ‘O’ Level atau AS Level, membaca bukan lagi sekedar kewajiban. Siswa harus memecahkan permasalahan mata pelajaran lain dengan membaca. Mereka tidak diberi panduan khusus untuk buku mana atau sumber apa tetapi harus bisa mengidentifikasi bacaan mana yang sesuai dan memberikan mereka informasi yang akurat.

Jika mereka tidak memiliki kemampuan ‘Reading’ yang baik, mereka bisa menghabiskan waktu dan tidak mendapatkan jawaban untuk masalah mereka. Perkembangan ‘Reading’ tidak bisa dipaksakan sama untuk setiap anak. Oleh karena itu ‘Reading’ di Homeschooling memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan studi siswa.

Level ‘Reading’ di setiap jenjang itu berbeda. Tetapi objektifnya akan sama. ‘Reading’ dan ‘Writing’ menjadi keunikan di sekolah homeschooling karena mata pelajaran ini hampir tidak ada pada sekolah formal.

Jadi setelah membaca informasi diatas, kita harus kembali menggaris bahawi pelajaran ‘Reading’. Sama halnya dengan ‘Writing’, ‘Reading’ juga mengambil peranan yang sangat penting pada proses belajar siswa di masa mendatang. Pondasi yang kuat pada mata pelajaran ini sejak program pendidikan homeschooling awal bisa membawa mereka pada ketahanan dan ketepatan saat menjalani masa – masa belajar di jenjang yang tinggi.

Open chat
Powered by