Homeschooling Mathematics Subject

Pelajaran Matematika ada hampir di seluruh sektor pendidikan terlepas dari metode dan kurikulumnya. TK, SD, SMP, SMA, Pre-School, Primary School, dan lainnya pasti memiliki pelajaran Matematika. Pertanyaannya, apakah ada perbedaan antara Matematika Homeschool dengan sekolah formal biasa. Jika ada, dimana letak perbedaannya? 

Seperti yang pernah dibahas sebelumnya pada beberapa artikel tentang Homeschooling, perbedaan pelajaran di Homeschooling dan Formal sebenarnya sama dengan perbedaan objektif dari kedua sistem pendidikan tersebut. Matematika pada sistem pembelajaran homeschooling memiliki materi yang sama dengan sekolah formal namun dengan objektif yang berbeda, materi tersebut memiliki arah yang lebih spesifik. Mari kita kupas selengkapnya di bawah ini. 

Matematika Homeschooling disesuaikan dengan Objektif Homeschooler

Homeschooling tidak sama dengan sekolah formal meskipun materi pembelajaran mungkin sama. Homeschooling memiliki objektif yang lebih spesifik karena setiap siswa mendiskusikan orientasi belajar dan proyeksi karir masa depan kepada fasilitator, pembimbing, dan guru dengan melibatkan orang tua mereka. 

Kebutuhan pelajaran matematika antara seorang siswa homeschooling atlet, pemain piano, dan anak dengan kondisi psikologi khusus sudah pasti berbeda. Hasilnya, pihak homeschooling akan menyesuaikan pertimbangan tersebut pada rencana belajar siswa. Jadi, jika ada pertanyaan apa saja yang dipelajari? Siswa sekolah formal akan dengan mudah menjawabnya berdasarkan jenjang pendidikan mereka, sedangkan siswa homeschool pasti menghasilkan jawaban yang bervariasi. 

Matematika Homeschooling disesuaikan dengan Kurikulum Institusi Homeschooling terkait 

Ada satu poin lagi yang bisa membedakan pelajaran matematika homeschooling yakni kurikulum yang diambil. Sebagai informasi, pelajaran matematika memiliki materi yang berbeda di tiap – tiap negara. Meskipun muatannya sama, namun proporsi dan aplikasinya berbeda. 

Misalnya, di Jepang proporsi Matematika belum terlalu berat di jenjang pendidikan setara SD. Berbeda dengan Indonesia, jenjang SD sudah memiliki materi – materi Matematika yang cukup kompleks. Kemudian jika berkaca pada negara Eropa, muatan Matematika mereka lebih banyak pada pengaplikasian. Jam sekolah mereka cenderung sebentar dan sekolah biasanya mengajarkan konsep matematika yang diarahkan lebih banyak pada aplikasi. 

Pelajaran homeschooling juga akan mengarah pada kurikulum yang diambil institusi terkait. Misalnya, di Sinergia Homeschooling yang menerapkan kurikulum Cambridge, mata pelajaran Matematika akan mengambil standar yang biasa digunakan di Inggris. 

Variasi Pembelajaran Matematika di Sekolah Homeschooling 

Kultur dan metode pembelajaran Homeschooling membuat metode belajar Matematika bisa menjadi lebih bervariasi dibandingkan dengan sekolah formal. Di sekolah formal, guru tidak bisa dengan leluasa mengubah metode pembelajaran hanya karena satu atau dua siswa tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Beberapa guru ada juga yang mengajarkan dua siswa lagi di waktu yang berbeda. Namun, tetap saja hal tersebut bisa menyita waktu mereka. 

Sekolah homeschooling yang lebih privat membuat guru, anak, orang tua, dan fasilitator mengubah metode pembelajaran matematika dengan lebih leluasa. Jika satu metode tidak berhasil, maka mereka bisa mencoba metode lain. Mereka juga bisa menyesuaikan metode tersebut dengan objektif dan proyeksi karir masa depan. Mereka bisa dengan mudah mencocokkannya tanpa harus mempertimbangkan siswa lain yang mungkin memiliki objektif yang berbeda. 

Pada intinya, materi Matematika apa yang dipelajari saat Homeschooling bergantung pada kurikulum, proyeksi karir, dan objektif diikuti dengan variasi pembelajaran yang lebih fleksibel. 

Open chat
Powered by