Mitos dan Fakta Seputar Homeschooling Indonesia

Homeschooling semakin menunjukkan sepak terjangnya di dunia pendidikan. Sistem pendidikan yang satu ini menjadi pembicaraan lantaran situasi saat ini yang begitu dinamis dan bisa berubah – ubah. Sekolah dari rumah secara online menjadi hal yang biasa. Tidak sedikit juga yang mempertanyakan efektivitasnya meskipun tidak semua mengalami kendala yang sama. Perbandingan dengan homeschooling pun tidak bisa dihindari. Sebagian orang tua kemudian tertarik mengetahui lebih lanjut tentang homeschooling di Indonesia. 

Meskipun begitu, kadang informasi yang sudah terlanjur beredar di masyarakat membuat beberapa orang tua menarik diri lagi dari homeschooling. Padahal saat ini, kita bisa dengan mudah menemukan informasi di internet. Kira – kira apa saja informasi yang sudah ada di masyarakat? Mana yang fakta dan mana yang mitos? 

Homeschooling ya sekolah di rumah

Ini adalah informasi yang tidak sepenuhnya salah, karena arti homeschooling memang mengarah kesana. Tapi, pengertian homeschooling itu bukan hanya sebatas sekolah di rumah aja. Homeschooling di Indonesia khususnya tidak hanya menitikberatkan pada belajar dari rumahnya saja. Homeschooling memiliki fasilitator yang mendedikasikan diri mereka untuk menunjang masa depan pendidikan murid dan karir berdasarkan yang dibutuhkan. 

Jadi, berbeda dengan sekolah formal dimana objektif ini digeneralkan untuk semua anak. Karena satu kelas bisa terdiri dari 20 hingga 40 anak yang dipegang oleh 1 atau 2 orang guru. Sudah jelas sangat sulit untuk fokus. Berbeda dengan itu, homeschooling bisa lebih memfokuskan pembelajaran untuk mencapai objektif – objektif yang sudah dipaparkan di awal oleh orang tua. Jadi, homeschooling bukan hanya tentang sekolah di rumah ya. Ini tentu saja hanya MITOS. Anda bisa baca artikel ini http://sinergia-homeschooling.com/index.php/2021/08/26/perbedaan-homeschool-online-dengan-belajar-di-rumah/ 

Homeschooling bisa mengganggu kemampuan sosial anak 

Jelas tidak sepenuhnya benar. Untuk beberapa kasus yang ditemukan, anak yang mengenyam pendidikan Homeschooling di Indonesia justru memiliki kemampuan sosial yang tinggi. Mereka lebih kritis dan mudah berteman. Alur pertemanan mereka bahkan cenderung memberikan manfaat karena mereka terbiasa untuk brainstorming, mengemukakan ide – ide, dan memiliki objektif yang jelas untuk jenjang pendidikan maupun karir. Sehingga mudah bagi mereka untuk menjalin hubungan pertemanan atau bersosialisasi dengan orang yang lebih tua dengan baik. 

Mengapa rumor ini beredar? Memang pada beberapa kasus lainnya ditemukan bahwa ada anak yang lantas merasa tidak nyaman berada di dekat orang banyak karena terbiasa sendiri. Ada juga yang merasa begitu didekatkan dengan kerumunan, mereka jadi tidak aktif dan terkesan menyendiri. Hal ini bukan selalu karena homeschooling. Kemungkinan lain seperti sifat, lingkungan sekitar, tekanan, dan masih banyak lagi. Bahkan, penerapan homeschooling yang salah juga bisa membuat objektif yang seharusnya bisa dicapai malah terkesan membelok. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara memilih homeschooling yang baik di Indonesia. Anda bisa membaca artikel ini https://sinergia-homeschooling.com/index.php/2021/09/22/tips-memilih-sekolah-homeschooling-di-jakarta/ sebagai tambahan informasi. 

Jika Homeschooling, Orang Tua harus Pandai 

Ini juga termasuk konsep yang tidak benar. Orang tua yang cerdas, berpendidikan, dan pandai mengajar anak dalam arti seperti pendidikan formal memang menjadi nilai tambah. Tetapi, bukan berarti menjadi sebuah keharusan. Orang tua mungkin adalah ahli sains, sedangkan anak lebih tertarik pada bahasa. Lantas, tidak mungkin orang tua harus menjadi ahli bahasa dulu baru bisa homeschooling. 

Homeschooling memiliki banyak guru dan fasilitator yang handal. Peran orang tua tidak hanya mengajari anak tetapi mendukung proses tersebut. Mereka berada di jalur yang sama, punya objektif yang sama, dan berjalan bersama. Itulah homeschooling. Bahkan saat orang tua berusaha memetakan objektif keluarga, karir anak hingga memilihkan homeschooling sudah termasuk peran orang tua. Jadi, jangan sampai salah lagi dan malah membuat kita urung diri untuk sekolah homeschooling, ya. Banyak sekolah homeschooling di Indonesia yang memiliki paket komplit dan punya visi serta misi yang jelas.

Open chat
Powered by