Salinan STEM 5Apr22-18

     Tidak sedikit orangtua atau anak yang menginginkan minat dan bakatnya berkembang meskipun sibuk dengan berbagai tuntutan di sekolah. Anak ingin terus mengasah skill yang dimilikinya berdampingan dengan pekerjaan sekolahnya. Pertanyaannya, apakah mereka sanggup, nyaman melakukan keduanya atau hanya bisa berkonsentrasi pada salah satu saja? Ya, tidak jarang anak-anak meninggalkan skill yang mereka miliki karena sudah terlalu sibuk dengan kegiatan di sekolah, bekerja kelompok, les tambahan dan kegiatan wajib lainnya. Padahal skill merupakan nilai tambah yang harus dimiliki setiap anak, diluar pelajaran formalnya. Kebanyakan anak belum bisa mengatur waktu dengan baik antara sekolah dan hobi berharga yang harus mereka kembangkan.

    Orangtua yang berambisius dengan hobi atau skill anak, biasanya akan memberikan anaknya tambahan jam untuk mengasah skill tersebut. Melalui les maupun praktik diluar jam sekolah, ya tentu itu akan mengurangi waktu istirahat sang anak. Jika anak tidak bisa mengimbangi, maka salah satunya akan terbengkalai entah itu sekolah atau hobinya. Untuk itu, seorang anak membutuhkan arahan manajemen waktu yang tepat, kapan dia harus bersekolah dan kapan harus mengembangkan hobinya tersebut. Dengan berpindah ke program homeschooling, hal itu akan bisa terwujud. Karena waktu belajar di homeschooling sangat fleksibel, orangtua dan anak bisa mengatur waktu sebaik mungkin untuk membagi berbagai kegiatan tanpa mengganggu salah satunya. Lalu, mengapa homeschooling? Apakah hanya karena flesibilitas? Yuk, kita simak poin-poin alasan mengapa memilih homeshooling.

  1. Fleksibilitas

    Seperti yang sudah dijelaskan diatas, di homeschooling orangtua dan anak dapat memilih waktu belajar yang mereka inginkan. Mereka bisa mengatur waktu antara pelajaran formal dan skill yang harus diasah. Selain itu, dapat menentukan dimana tempat yang nyaman untuk belajar. Dengan waktu dan tempat yang nyaman untuk belajar, tentunya akan membuat anak lebih fokus dan menerima pelajaran yang disampaikan dengan baik.

  1. Mengetahui Gaya Belajar

    Di homeshooling, anak akan ditangani oleh guru dan beberapa staff. Hal itu membuat mereka lebih diperhatikan secara individu. Guru dan staff akan berdiskusi dengan anak, orangtua dan kepala sekolah mengenai kemampuan hingga minat anak. Sehingga mereka juga akan tau gaya belajar yang cenderung dimiliki oleh anak. Apakah visual, auditorial atau kinestetik? Anak akan diarahkan menggunakan gaya belajar yang cenderung mereka sukai, dengan itu mereka akan lebih berkonsentrasi dan menikmati setiap pembelajaran yang dilakukan.

  1. Menggali Potensi

   Kurikulum sekolah formal terlalu kaku karena fokus pada kemampuan intelektual anak dalam bidang sains seperti matematika dan IPA. Sedangkan kemampuan lain seperti menggambar, bernyanyi, berbahasa inggris, dan olahraga hanya dianggap sebagai ekstra. Kenyataannya, tidak sedikit anak yang memiliki potensi besar di luar bidang tersebut namun tidak memiliki ruang gerak yang besar. Namun di homeschooling, tidak hanya fokus pada bidang sains, fleksibilitas sekolah yang hanya ditentukan pada ruang lingkungan kecil anak dalam satu keluarga membuat jadwal harian bisa dimaksimalkan. Anak bisa sambil belajar musik, eksplorasi kemampuan lain, dan tidak perlu mengikuti alur anak – anak lain karena umumnya guru hanya fokus pada sebagian kecil bahkan satu orang anak saja.

  1. Mendapat Pengawasan

     Waktu pembelajaran yang biasanya dilakukan dirumah, membuat anak mudah terpantau oleh orangtua atau keluarga yang bersamanya. Orangtua bisa memantau cara anak mereka belajar, berdiskusi dan sebagainya. Dengan begitu, orangtua dapat terus mengawasi lingkungan pergaulan anaknya.

  1. Berpikir Kritis

Biasanya anak yang sekolah melalui homeschooling memiliki pemikiran yang lebih terbuka. Selain karena kurikulum yang terkadang berbasis internasional tetapi juga karena pengajar dan orang tua yang mendampingi proses mereka. Topik dan cara pembelajaran juga bisa dikustomisasi agar lebih fleksibel. Mereka akan dikenalkan dengan lingkungan diluar sekolah dengan mengunjungi tempat- tempat atau praktek langsung setiap topik pembelajaran yang dibahas. Sehingga, anak tersebut lebih siap saat menghadapi dunia nyata.

Open chat
Powered by